Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran
Pratap Triloka merupakan sebuah konsep pendidikan yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara selaku pendiri organisasi pergerakan nasional Indonesia yaitu Taman Siswa. Konsep pendidikan ini digagas atas dasar kajian terhadap ilmu pendidikan (pedagogi) yang diperoleh dari tokoh pendidikan ternama yaitu Maria Montessori dari Italia dan Rabidranath Tagore dari India. Dalam Pratap Triloka terdapat tiga unsur penting yaitu "Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani", yang mengandung makna bahwa seorang guru (pemimpin pembelajaran) haruslah memberikan suri teladan yang baik bagi orang yang dipimpinnya (murid). Guru harus selesai dengan dirinya sendiri yang kemudian itu terefleksikan dalam keteladanan setiap mengambil keputusan terhadap murid-murid dan orang-orang di sekitarnya. Keteladanan menjadi sebuah hal yang penting karena akan berpengaruh pada tingkat kepercayaan orang-orang yang dipimpinnya.
Pada umumnya suatu keputusan dibuat dalam rangka untuk memecahkan permasalahan atau persoalan (problem solving) dan setiap keputusan yang dibuat pasti ada tujuan yang hendak dicapai. Oleh karena itu, agar pengambilan keputusan efektif maka seorang guru selain berpegang pada nilai-nilai kebajikan yang tertanam dalam diri, perlu menerapkan sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan sebagai berikut:
1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini
2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini
3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini
4. Pengujian benar atau salah
a. Uji legal
b. Uji regulasi/ standar profesional
c. Uji intuisi
d. Uji halaman depan koran
e. Uji panutan/ idola
5. Pengujian paradigma benar lawan benar
a. Individu lawan masyarakat (individual vs community)
b. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
c. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyality)
d. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
6. Melakukan prinsip resolusi
a. Berpikir berbasis hasil akhir (ends based thinking)
b. Berpikir berbasis peraturan (rule based thinking)
c. Berpikir berbasis rasa peduli (care based thinking)
7. Investigasi opsi trilema
8. Buat keputusan
9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan
Dalam dunia pendidikan diera modern saat ini, menuntut banyak sekali keputusan yang harus dibuat baik yang memiliki dampak yang luas maupun yang sempit. Terkadang dalam pengambilan keputusan tidak selalu lancar. Banyak permaslahan-permasalahan yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Apalagi bila keputusan yang diambil terdapat konflik atau dapat menyebabkan konflik. Situasi konflik dapat terjadi bila kepentingan dua pengambil keputusan atau lebih saling bertentangan dalam situasi yang kompetitif.
Walaupun dalam kenyataannya kita membuat keputusan setiap hari, jarang sekali kita merenungkan sejenak tentang bagaimana sebenarnya kita membuat keputusan. Tak seorangpun sempurna sebagai pengambil keputusan, akan tetapi kita menghendaki sukses paling tidak untuk keputusan-keputusan paling penting. Pengambilan keputusan yang baik dapat dicapai melalui proses belajar dan latihan serta pengalaman yang cukup. Agar dapat memperbaiki kualitas pengambilan keputusan, seorang guru harus secara terus-menerus mencari jalan untuk lebih bijaksana, rasional, sistematis, dan terstruktur didalam pengambilan keputusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar