Jumat, 12 November 2021

Aksi Nyata Modul 3.3

 

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN YANG TERINTEGRASI DALAM MUATAN PELAJARAN DI SEKOLAH

 

A.    Peristiwa (Facts)

1.      Latar Belakang

Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000), ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill).

Aspek manusia, guru mempunyai kompetensi yang baik dalam mengelola pembelajaran sehingga hasil belajar bukan hanya berupa prestasi akademik saja, akan tetapi juga mencakup tentang keterampilan hidup.

2.      Pelaksanaan Aksi Nyata

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengoptimalkan pemberdayaan aset manusia di sekolah dalam pengembangan program yang berdampak pada murid. Kegiatan ini juga menguatkan fungsi kepala sekolah sebagai seorang pengelola yang handal serta memperkuat kapasitas ekosistem pendidikan untuk mendukung penanaman jiwa kewirausahaan murid.

Proses penjemuran

 

Penjelasan dari narasumber

 

 

Proses menganyam

 

3.      Hasil Aksi Nyata

Pada dasarnya, pendidikan kewirausahaan dapat diimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dilakukan secara bersama-sama oleh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan dan murid sebagai satu komunitas pendidikan. Pendidikan kewirausahaan dimasukkan dalam kurikulum sekolah dengan cara mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan kewirausahaan dan disesuaikan dengan kemampuan murid.

 

 

 

 

 

 

B.     Perasaan (Feelings)

Terlaksananya program kewirausahaan ini mendatangkan perasaan lega sekaligus bangga pada diri saya. Perubahan yang terjadi menunjukkan bahwa dalam menjalankan peran sebagai calon guru penggerak (menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas paktisi, menjadi coach bagi guru lain, menjadi pelatih/mentor guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, mewujudkan kepemimpinan murid) di sekolah ini berhasil. Dengan demikian nilai-nilai guru penggerak (mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak kepada murid) dapat terwujud.

 

C.     Pembelajaran (Findings)

Saya merasa bahwa program itu merupakan pilihan yang baik dalam memanfaatkan sumber daya/aset yang untuk program sekolah. Keberhasilan program kegiatan ini menunjukkan bahwa dalam pengelolaan program kegiatan sekolah yang berdampak pada murid jika menerapkan pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA) dengan langkah BAGJA, Pendekatan berbasis aset (Asset-Based Thinkin), strategi Monitoring, Evaluasi, Learning danReporting (MELR) dan manajemen risiko sebuah program dapat dilaksanakan dengan baik sesuai rencana. Tujuan dari kegiatan tersebut tercapai, kendala dapat teratasi, dan resiko/kerugian yang dapat menghambat jalannya program yang telah direncanakan dapat diminimalisir.

 

D.    Penerapan ke depan (Future)

Program kewirausahaan ini dapat berjalan dengan baik jika peran pendidik dan sekolah sebagai agen perubahan dapat mengembangkan pendidikan kewirausahaan yang terintegrasi dalam pembelajaran sebagai  upaya untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan murid. Dukungan dan keterlibatan berbagai pihak khususnya stakeholder yang terkait sangat dibutuhkan. Untuk itu perlu memperkuat potensi dan kompetensi pendidik, tenaga kependidikan, murid, orang tua murid, komite sekolah, dan semua stakeholder terkait dalam pengembangan pendidikan kewirausahaan di sekolah.

RTL PGP

    Rencana Tindak Lanjut  Pasca Pendidikan Guru Penggerak                Kompetensi Guru Penggerak mencakup empat kategori me...