Rencana Tindak Lanjut Pasca Pendidikan Guru Penggerak Kompetensi Guru Penggerak mencakup empat kategori meliputi mengembangkan diri dan orang lain, memimpin pembelajaran, memimpin pengembangan sekolah, dan memimpin manajemen sekolah. Dari keempat kompetensi tersebut, Guru Penggerak dapat memetakan dan menentukan kompetensi yang sudah baik dan perlu ditingkatkan. Berikut adalah kompetensi yang ingin saya kembangkan selama satu tahun kedepan. A.
Kompetensi
kepemimpinan sekolah yang ingin dikembangkan lebih lanjut: 1. Mengembangkan
diri dan orang lain 2. Memimpin pembelajaran B.
Latar belakang
pemilihan kompetensi tersebut: Memberdayakan aset/ sumber daya yang dimiliki oleh sekolah
1. Mengembangkan diri dan orang lain, kompetensi yang dikembangkan sebagai berikut: a.
Menunjukkan praktik pengembangan diri yang didasari kesadaran
dan kemauan pribadi (self regulated learning) b.
Mengembangkan kompetensi warga sekolah untuk meningkatkan
kualitas belajar murid (facilitating, coaching, mentoring) c.
Berpartisipasi aktif dalam organisasi profesi kepemimpinan
sekolah dan komunitas lain untuk pengembangan karir d.
Menunjukkan kematangan moral, emosi dan spiritual untuk
berperilaku sesuai kode etik 2. Memimpin pembelajaran, kompetensi yang dikembangkan sebagai berikut: a.
Memimpin upaya membangun lingkungan belajar yang yang berpusat
pada murid b.
Memimpin perencanaan dan pelaksanaan proses belajar yang
berpusat pada murid c.
Memimpin refleksi dan perbaikan kualitas proses belajar yang
berpusat pada murid d.
Melibatkan orang tua sebagai pendamping dan sumber belajar di
sekolah C.
Potensi yang dapat
mendukung pengembangan kompetensi tersebut: 1. Mengembangkan diri dan orang lain a. Melakukan
refleksi dan menindaklanjuti dengan memperhatikan umpan balik dari murid
dan/atau rekan guru sehingga memahami kelebihan dan kelemahan diri sebagai
dasar untuk melakukan pengembangan diri b. Membantu
pengembangan kompetensi guru berdasarkan kebutuhan belajar yang dirumuskan
dari persoalan pembelajaran c. Berpartisipasi
secara rutin dalam kegiatan dan mengambil peran dalam organisasi profesi dengan
tujuan melakukan refleksi dan pengembangan diri serta melakukan peningkatan kompetensi atas dasar berbagi praktik baik dari rekan kerja d. Mengelola
emosi, menggunakan prinsip moral, dan menunjukkan keyakinan terhadap Tuhan
yang Maha Kuasa untuk mengembangkan perilaku kerja dan praktik kepemimpinan yang
mengikuti kode etik kepemimpinan sekolah 2. Memimpin pembelajaran a. Mengambil
inisiatif untuk melibatkan seluruh guru berpartisipasi untuk mewujudkan
lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi aktivitas murid dan guru untuk
senantiasa belajar b. Memandu
pertemuan untuk membantu guru menyusun, melakukan, merefleksikan dan
memperbaiki aktivitas belajar yang melibatkan semua murid dan bermakna bagi
setiap murid berdasarkan praktik baik pembelajaran di sekolah maupun dari
sumber lain. c. Mendorong
semua guru melakukan refleksi untuk perbaikan kualitas proses belajar
mengajar. d. Membangun
komunikasi yang melibatkan dengan orang tua berdasarkan pemahaman empatik
untuk melibatkan orang tua sebagai pendamping belajar D.
Kendala yang
mungkin timbul dalam upaya pengembangan kompetensi tersebut: 1.
Mengembangkan diri dan orang lain a. Belum ada kejelasan tentang pelaksanaan pembelajaran semester 2 (luring, daring, atau kombinasi) sehingga menghambat dalam menyusun jadwal kegiatan. b. Keterbatasan anggaran c. Keengganan anggota komunitas praktisi untuk melakukan perubahan karena sudah merasa berada di zona nyaman 2.
Memimpin pembelajaran a. Belum ada kejelasan tentang pelaksanaan pembelajaran semester 2 (luring, daring, atau kombinasi) sehingga menghambat dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Perlunya kolaborasi dengan guru muatan pelajaran lain ( PABP, Penjasorkes) dalam pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi, sehingga pembelajaran lebih bermakna dan berdampak pada murid c. Kurangnya keterlibatkan orang tua sebagai pendamping dan sumber belajar E.
Rencana untuk
mengatasi kendala yang mungkin muncul: 1. 1. Mengembangkan diri dan orang lain a. Membuat kesepakatan dengan anggota komunitas praktisi b. Memberdayakan aset yang ada sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran c. Perlu mengemas program kegiatan dalam bentuk pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan (PAIKEM) 2.
2. Memimpin pembelajaran a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun dengan model kombinasi luring dan daring (blended learning). Selain sebagai langkah antisipasi, hal tersebut sekaligus sebagai salah satu diferensiasi yang diterapkan dalam pembelajaran b. Mensosialisasikan program kepada seluruh warga sekolah, dengan dukungan kepala sekolah diharapkan semua guru dapat mengikuti dan melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi melalui berbagi pengalaman praktik baik c. Membuat WA Grup Paguyuban Orang Tua Murid F.
Strategi
pengembangan kompetensi kepemimpinan sekolah Spesific (rincian deskripsi aktivitas secara terperinci dan jelas): Mengembangkan diri dan orang lain a.
Nama Program Pengembangan Komunitas Praktisi di SDN Grogolpenatus b.
Tujuan Mengembangkan kompetensi warga sekolah untuk meningkatkan
kualitas murid (facilitating, coaching,
mentoring). 1) Membantu pengembangan kompetensi guru berdasarkan kebutuhan
belajar yang dirumuskan dari persoalan pembelajaran yang terjadi 2)
Membantu memetakan persoalan pembelajaran rekan sejawat 3)
Menganalisis permasalahan pembelajaran rekan guru 4)
Membantu rekan guru mengembangkan diri c.
Kegiatan 1)
Menyelenggarakan pertemuan belajar secara rutin 2)
Mendorong dan mendampingi anggota komunitas menerapkan hasil
belajar 3)
Mendokumentasikan dan membagikan hasil belajar 4)
Mengembangkan anggota menjadi Penggerak Komunitas Praktisi 5)
Menginisiasi kolaborasi 6)
Menyelenggarakan proyek kegiatan murid Memimpin pembelajaran a.
Nama Program Pameran Hasil Kreasi Murid SDN Grogolpenatus b.
Tujuan 1)
Melatih murid berpikir kreatif 2)
Mengembangkan potensi, bakat dan minat murid 3)
Membekali murid dengan berbagai keterampilan/kecakapan hidup 4)
Melatih murid menghasilkan karya nyata yang bernilai guna dan
dapat dibanggakan. c.
Dukungan yang dibutuhkan 1)
Kepala Sekolah 2)
Rekan sejawat (Guru dan tenaga kependidikan) 3)
Orang tua murid 4)
Komite Sekolah 5)
Pengawas 6)
Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Petanahan Measurable (indikator
keberhasilan yang dapat diukur): Mengembangkan diri dan orang lain Nama Program Pengembangan Komunitas Praktisi di SDN Grogolpenatus Indikator
keberhasilan: a.
Lebih dari 75% guru dapat merumuskan persoalan pembelajaran b.
Lebih dari 75% guru dapat memetakan persoalan pembelajaran c.
Lebih dari 75% guru dapat menganalisis permasalahan pembelajaran d. Lebih dari 75% guru dapat mengembangkan diri yang dibuktikan dengan penulisan laporan praktik baik (best practice) pembelajaran. Memimpin pembelajaran Nama Program Pameran Hasil Kreasi Murid SDN Grogolpenatus Indikator
keberhasilan: a. Lebih dari 80% murid
menghasilkan
karya nyata yang bernilai guna dan dapat dibanggakan. b. Lebih dari 80% orang
tua murid memberi
apresiasi baik c. Lebih dari 80% guru memberi apresiasi baik d. Kepala sekolah
memberi apresiasi baik Time-oriented (linimasa yang
masuk akal): Mengembangkan diri dan orang lain Nama Program Pengembangan Komunitas Praktisi di SDN Grogolpenatus a.
Pertemuan belajar secara rutin setiap hari Sabtu b.
Mendorong dan mendampingi anggota komunitas menerapkan hasil
belajar dilaksanakan setiap ada rapat dinas sekolah. c. Mendokumentasikan dan membagikan hasil belajar dilaksanakan setiap akhir bulan d.
Mengembangkan anggota menjadi Penggerak Komunitas Praktisi
dilaksanakan setiap hari Sabtu e.
Menginisiasi kolaborasi dilaksanakan setiap akhir bulan f.
Menyelenggarakan proyek kegiatan murid dilaksanakan setiap akhir
semester 2.
Memimpin pembelajaran Pameran Hasil Kreasi Murid SDN Grogolpenatus Kegiatan a.
Pembuatan karya nyata yang bernilai guna dan dapat dibanggakan, dilaksanakan
setiap akhir sub tema (sesuai KD) b.
Pengumpulan hasil karya nyata setiap 2 minggu sekali. c.
Pameran Hasil Kreasi dilaksanakan setiap akhir semester |
Dian Rahma
Selasa, 14 Desember 2021
RTL PGP
Jumat, 12 November 2021
Aksi Nyata Modul 3.3
PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN YANG TERINTEGRASI DALAM MUATAN PELAJARAN DI SEKOLAH
A.
Peristiwa (Facts)
1.
Latar Belakang
Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika
Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000), ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan
semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan
orang lain (soft skill).
Aspek manusia, guru mempunyai kompetensi yang baik dalam mengelola
pembelajaran sehingga hasil belajar bukan hanya berupa prestasi akademik saja,
akan tetapi juga mencakup tentang keterampilan hidup.
2.
Pelaksanaan Aksi Nyata
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengoptimalkan pemberdayaan
aset manusia di sekolah dalam pengembangan program yang berdampak pada murid.
Kegiatan ini juga menguatkan fungsi kepala sekolah sebagai seorang pengelola
yang handal serta memperkuat kapasitas ekosistem pendidikan untuk mendukung penanaman
jiwa kewirausahaan murid.
Proses
penjemuran
Penjelasan dari narasumber
Proses menganyam
3.
Hasil Aksi Nyata
Pada dasarnya, pendidikan kewirausahaan dapat
diimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan pendidikan di
sekolah. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dilakukan secara bersama-sama
oleh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan dan murid sebagai satu komunitas
pendidikan. Pendidikan kewirausahaan dimasukkan dalam kurikulum sekolah dengan
cara mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan
pendidikan kewirausahaan dan disesuaikan dengan kemampuan murid.
|
|
B.
Perasaan (Feelings)
Terlaksananya program kewirausahaan ini mendatangkan perasaan lega sekaligus
bangga pada diri saya. Perubahan yang terjadi menunjukkan bahwa dalam
menjalankan peran sebagai calon guru penggerak (menjadi pemimpin pembelajaran,
menggerakkan komunitas paktisi, menjadi coach bagi guru lain,
menjadi pelatih/mentor guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, mewujudkan
kepemimpinan murid) di sekolah ini berhasil. Dengan demikian nilai-nilai guru
penggerak (mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak kepada
murid) dapat terwujud.
C.
Pembelajaran (Findings)
Saya merasa bahwa program itu merupakan pilihan yang baik dalam
memanfaatkan sumber daya/aset yang untuk program sekolah. Keberhasilan program
kegiatan ini menunjukkan bahwa dalam pengelolaan program kegiatan sekolah yang
berdampak pada murid jika menerapkan pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA) dengan
langkah BAGJA, Pendekatan berbasis aset (Asset-Based Thinkin), strategi Monitoring,
Evaluasi, Learning danReporting (MELR) dan manajemen risiko sebuah program
dapat dilaksanakan dengan baik sesuai rencana. Tujuan dari kegiatan tersebut
tercapai, kendala dapat teratasi, dan resiko/kerugian yang dapat menghambat
jalannya program yang telah direncanakan dapat diminimalisir.
D.
Penerapan ke depan (Future)
Program kewirausahaan
ini dapat berjalan dengan baik jika peran pendidik dan sekolah sebagai agen
perubahan dapat mengembangkan pendidikan kewirausahaan yang terintegrasi dalam
pembelajaran sebagai upaya untuk
menumbuhkan jiwa kewirausahaan murid. Dukungan dan keterlibatan berbagai pihak
khususnya stakeholder yang terkait sangat dibutuhkan. Untuk itu perlu
memperkuat potensi dan kompetensi pendidik, tenaga kependidikan, murid, orang
tua murid, komite sekolah, dan semua stakeholder terkait dalam pengembangan
pendidikan kewirausahaan di sekolah.
RTL PGP
Rencana Tindak Lanjut Pasca Pendidikan Guru Penggerak Kompetensi Guru Penggerak mencakup empat kategori me...
-
Penerapan Budaya Positif Di Kelas Dalam menerapkan budaya positif perlu adanya pembiasaan dan kesepakatan, begitu juga di kelas. Kesepakata...
-
Rencana Tindak Lanjut Pasca Pendidikan Guru Penggerak Kompetensi Guru Penggerak mencakup empat kategori me...